Recycle (Mendaur Ulang)
Recycle adalah upaya mendaur ulang contoh limbah keras anorganik maupun limbah lunak anorganik agar bisa digunakan kembali sebagai bahan pembuatan produk baru. Misalnya dengan mengumpulkan botol plastik, kaleng aluminium, kertas, dan sebagainya untuk didaur ulang.
Contoh Kerajinan Limbah Lunak Anorganik
Terdapat banyak contoh kerajinan limbah lunak anorganik yang dapat dibuat, mulai dari limbah lunak anorganik seperti kain perca, kertas bekas, hingga botol plastik.
Berikut adalah beberapa contoh kerajinan limbah lunak anorganik yang dapat dibuat dari limbah lunak anorganik:
Mar Contoh Limbah Keras Anorganik dan Limbah Lunak Anorganik
Pencemaran lingkungan akibat sampah atau limbah adalah salah satu masalah yang wajib diatasi. Pasalnya, ada berbagai contoh limbah keras anorganik maupun organik yang dapat mengganggu kesehatan, kebersihan, keindahan, hingga kenyamanan lingkungan hidup.
Berbeda dengan sampah organik yang mudah terurai secara alami, limbah anorganik sulit terurai, bahkan butuh waktu lama agar bisa terdegradasi sempurna. Terutama limbah keras anorganik yang umumnya memiliki sifat lebih sulit terurai oleh mikroorganisme.
Cara Kelola Sampah Anorganik Lunak dan Keras Melalui 5R
Konsep 5R (Reduce, Reuse, Recycle, Repair, Refuse) adalah cara yang dapat dilakukan untuk mengelola sampah anorganik dengan lebih efektif, baik limbah keras anorganik maupun limbah lunak anorganik. Berikut penjelasan rincinya:
Memanfaatkan Limbah Organik sebagai Kerajinan
Limbah lunak anorganik adalah jenis limbah yang terdiri dari bahan-bahan anorganik yang tidak dapat terurai oleh mikroorganisme.
Limbah ini biasanya dihasilkan oleh industri dan proses produksi, seperti limbah plastik, karet, kaca, logam, dan lain sebagainya.
Limbah lunak anorganik memiliki sifat yang tidak mudah terurai sehingga sulit untuk diolah dan didaur ulang.
Oleh karena itu, limbah ini seringkali menjadi masalah lingkungan jika tidak dikelola dengan baik. Salah satu cara untuk mengurangi dampak negatif dari limbah lunak anorganik adalah dengan melakukan daur ulang.
Atau bisa dengan menjadikannya kerajinan yang dapat digunakan kembali sehingga dapat mengurangi jumlah limbah yang dibuang ke lingkungan dan mengurangi dampak negatifnya pada lingkungan.
Nah penasaran contoh kerajinan limbah lunak anorganik? Yuk simak saja penjelasan dan contoh kerajinan limbah lunak anorganik berikut.
Keranjang dari Kertas Bekas
Kertas bekas juga dapat dijadikan bahan untuk membuat kerajinan tangan seperti keranjang.
Caranya adalah dengan memotong kertas bekas menjadi bentuk kotak atau segitiga, lalu dilipat dan disatukan menggunakan lem atau perekat.
Untuk membuat keranjang dari kertas cukup persiapkan beberapa peralatan berikut: Kertas, gunting, lem kertas atau stapler, pensil/pulpen dan jepitan.
Setelah semua peralatan sudah kamu siapkan, mari langsung buat keranjang dari bahan kertas.
Pertama-tama kita perlu membuat banyak strip dari kertas, Membuat strip akan berbeda dengan ketebalan kertas yang kamu gunakan.
Untuk kertas tebal seperti, majalah, kalender dll, potong selebar 2 inci dan potongan kertas sepanjang 14 inci (setidaknya). Lalu lipat kertas menjadi dua 2 kali agar potongannya kokoh.
Untuk koran kamu harus memotong strip selebar 3 inci dan menggunakan semua panjang yang ada.
Lipat strip menjadi dua dan kemudian menjadi sepertiga untuk membuat strip yang kokoh. Buat strip kertas sebanyak yang kamu inginkan.
Langkah berikutnya yaitu, ambil 2 strip kertas dan tandai bagian tengahnya dengan pulpen atau pensil.
Tempatkan strip pada permukaan datar berselang-seling. Ambil 3 strip kertas dan letakkan berdampingan dengan strip vertikal tetapi pastikan untuk menjaga pola tetap di atas dan di bawah dengan strip horizontal.
Sekarang ambil 3 strip lainnya dan ikat di atas dan di bawah secara horizontal untuk membentuk dasar persegi. pastikan untuk menjaga tenunan tetap bagus dan berdekatan.
Kotak yang lebih kecil akan menjadi dasar keranjang yang sebenarnya. Buat lipatan di sepanjang garis persegi kecil untuk membuat lipatan.
Mari balikkan potongan anyaman ke sisi yang lain. Kamu harus mulai menenun dengan 2 strip tengah.
Pegang 2 strip tengah dan ikat satu di atas yang lain (strip yang berada di bawah strip sebelumnya harus dianyam).
Bawa ke strip berikutnya dan tarik bersama 90 derajat. Sekarang, ikat potongan berikutnya ke atas dan ke bawah.
Karena masing-masing sisi memiliki 4 strip, Anda dapat menenun 4 strip di atas dan di bawah untuk membentuk sudut keranjang.
Gunakan jepitan untuk mengamankan bagian anyaman. Satu per satu ikat 3 sisi lainnya ke atas dan ke bawah untuk membentuk sisa sudut keranjang.
Setelah sudut terbentuk, lanjutkan menganyam ke atas dan ke bawah. Terus menenun sampai keranjang mencapai ketinggian yang dibutuhkan atau sampai sisa potongan cukup panjang.
Pastikan setidaknya setengah inci dari strip terpendek tersisa saat menenun.
Strip terpendek akan menentukan ketinggian keranjang. hati-hati temukan strip terpendek dan selipkan di dalamnya.
Sekarang dengan hati-hati dan satu per satu selipkan sisa strip di dalamnya dengan menjaga ketinggian sejajar dengan strip terpendek.
Oleskan lem pada ujung terbuka yang terselip untuk mengamankan tenunan. Keranjang dari kertas bekas sudah jadi. Kamu bisa menggunakannya untuk tempat pensil di meja belajar.
Contoh Kerajinan Limbah Lunak dan Cara Membuatnya yang Baik dan Benar
Contoh Limbah Lunak Anorganik
Agar lebih memahami perbedaan antara limbah lunak dan limbah keras anorganik, sebaiknya kenali apa saja contoh limbahnya di lingkungan. Berikut ini beberapa di antaranya:
Kertas adalah salah satu contoh limbah lunak anorganik yang sering dihasilkan dalam kehidupan sehari-hari. Kertas merupakan produk yang dibuat dari serat-sertifikasi yang berasal dari kayu atau limbah kertas hasil daur ulang.
Limbah kertas dapat menyebabkan masalah lingkungan ketika dibuang secara tidak bertanggung jawab. Selain itu, limbah kertas yang terakumulasi dalam jumlah besar dapat menjadi sumber masalah seperti kebakaran, pencemaran udara dan juga pencemaran tanah.
Kardus adalah produk kertas yang materialnya lebih tebal dan biasanya digunakan untuk membuat kotak atau wadah. Kardus seringkali digunakan untuk mengemas produk seperti barang elektronik, makanan dan minuman, dan lain sebagainya.
Limbah kardus yang dibuang dapat menyebabkan masalah lingkungan, seperti pencemaran air, pencemaran tanah, atau menjadi sarang berkembangnya mikroorganisme berbahaya. Selain itu, kardus juga dapat menjadi sumber kebakaran jika terakumulasi dalam jumlah besar.
Plastik adalah salah satu jenis limbah lunak anorganik yang paling banyak dihasilkan di dunia. Plastik adalah bahan sintetis yang terbuat dari minyak bumi, gas alam, dan bahan kimia lainnya, serta memiliki sifat yang sulit diurai oleh alam dan dapat berdampak buruk terhadap lingkungan dan kesehatan manusia.
Limbah plastik dapat mencemari lingkungan dan dapat membahayakan makhluk hidup di sekitarnya. Bahkan, plastik yang terbuang di laut juga dapat membahayakan kehidupan biota laut dan dapat mencemari makanan yang dikonsumsi manusia.
Kain adalah bahan tekstil yang dibuat dari serat seperti kapas, wol, sutera, ataupun bahan sintetis. Limbah kain seringkali dihasilkan dalam bentuk pakaian yang sudah tidak digunakan lagi atau kain yang sudah rusak.
Limbah kain juga dapat mencemari lingkungan jika tidak dibuang dengan benar. Selain itu, produksi kain juga dapat berdampak buruk terhadap lingkungan karena memerlukan penggunaan air dan bahan kimia yang banyak, serta menghasilkan limbah berbahaya seperti logam berat dan bahan kimia yang sulit terurai.
Gantungan Kunci dari Tutup Botol Kaca
Tutup botol plastik bekas juga bisa dijadikan bahan untuk membuat gantungan kunci yang lucu dan unik.
Caranya adalah dengan memotong tutup botol kaca menjadi bentuk yang diinginkan, lalu menghiasnya dengan cat atau stiker.
Bahan yang digunakan ialah: Kapas, alkohol, 1 tutup botol dari kaca botol, ring, 1 besar split ring, bor, medium mata bor dan tang. Gunakan kapas dan alkohol gosok, bersihkan tutup botol hingga bersih.
Selanjutnya, gunakan bor dan buat lubang melalui tutup botol. Mulailah dari bagian belakang tutup botol, di bawah bubungan, dan bor seluruhnya. kamu harus menggunakan beberapa tekanan. Selipkan jump ring melalui lubang dan tutup dengan tang kerajinan.
Buatlah rangkaian jump ring sepanjang yang Anda suka dan pasangkan pada jump ring yang Anda masukkan melalui tutup botol. Pastikan untuk menutup semua ring. Pasang split ring ke ring terakhir pada rantai.
12 Contoh Kerajinan 3 Dimensi dari Barang Bekas dan Mudah Dibuat
Itulah beberapa contoh kerajinan limbah lunak anorganik yang bisa kamu jadikan inspirasi.
Selain dapat mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan, membuat kerajinan tangan dari limbah juga dapat menjadi kegiatan yang menyenangkan dan menghasilkan barang yang bermanfaat.
Klik dan dapatkan info kost di dekat mu:
Kost Jogja MurahKost Jakarta Murah
Kost Denpasar Bali Murah
We think you have liked this presentation. If you wish to download it, please recommend it to your friends in any social system. Share buttons are a little bit lower. Thank you!
4 Contoh Kerajinan Limbah Lunak Anorganik dan Cara Pembuatannya – Limbah lunak anorganik dapat dijadikan sebagai kerajinan yang dapat menjadi hiasan atau dekorasi ruangan.
Kita tahu bahwa limbah anorganik membutuhkan waktu yang sangat lama untuk terurai yaitu hingga 500 tahun lamanya.
Perbedaan Limbah Lunak dan Limbah Keras Anorganik
Limbah anorganik adalah jenis produk buangan atau zat sisa yang sulit atau tidak dapat terurai secara alami. Jenis limbah anorganik umumnya terbuat dari bahan-bahan seperti plastik, logam, kaca, dan kertas, yang bukan berasal dari organisme atau makhluk hidup.
Berdasarkan karakteristik atau sifat materialnya, limbah anorganik dapat dibedakan lagi menjadi 2 kategori, yaitu limbah lunak dan limbah keras anorganik. Berbagai contoh limbah lunak anorganik memiliki material yang bersifat lentur atau lunak. Sebaliknya, contoh limbah keras anorganik materialnya lebih kuat dan sulit dihancurkan.
Karena karakteristiknya berbeda, maka metode pengelolaannya juga bisa berbeda-beda. Jadi, kenali seperti apa sifat dari masing-masing materialnya terlebih dahulu agar bisa menentukan metode pengolahan seperti apa yang paling tepat.