Perhitungan Lot dan Pengaruhnya pada Investor Pemula
Perhitungan lot saham dapat memengaruhi investor pemula dalam beberapa cara:
Tips investasi 1 lot saham
1 lot saham bisa saja memberatkan untuk para investor pemula karena harus membeli dalam jumlah standar tersebut. Jika Smart People berencana untuk investasi 1 lot saham, sebaiknya pelajari beberapa tips penting berikut.
Berapa Lembar Saham dalam Satu Lot?
Peraturan terkait banyaknya lembar saham dalam satu lot saham telah diatur oleh Bursa Efek Indonesia. Saat ini, satu lot saham terdiri dari seratus lembar saham dari perusahaan yang telah go public.
Umumnya, saat go public, perusahaan akan menentukan harga per lembar saham yang dimilikinya. Seiring waktu, semakin baik reputasi yang dimiliki oleh perusahaan tersebut, harga lembar sahamnya pun juga akan semakin tinggi.
Sampai di sini, tentu mudah untuk mengetahui berapa banyak dana yang dibutuhkan untuk membeli lot saham, kan? Karena satu lot saham terdiri dari seratus lembar saham, kita cukup mengalikan harga per lembar saham yang diincar dengan seratus.
Misalnya saja, apabila ada perusahaan yang menjual sahamnya dengan harga Rp5.000 per lembar, artinya kamu perlu setidaknya Rp500.000 untuk membeli satu lot saham perusahaan tersebut.
Apabila harga saham tersebut naik dari Rp5.000 per lembar menjadi Rp5.650 per lembar, misalnya saja, harga jual saham tersebut juga akan naik menjadi Rp565.000, atau mengalami peningkatan sebesar Rp65.000 per lot. Sebaliknya, apabila harga saham tersebut turun per lembarnya, harga jualnya juga akan turun cukup besar karena menggunakan satuan lot.
Perlindungan Investor
Lot saham memberikan perlindungan bagi investor kecil, dengan memastikan bahwa investor bisa membeli saham dalam jumlah yang terjangkau.
Pertanyaan yang mungkin muncul berikutnya adalah, “apakah dengan semakin banyaknya membeli lot saham, maka akan memberikan keuntungan lebih banyak?”. Jawabannya, membeli lot saham dalam jumlah banyak, bukan berarti akan selalu memberi untung.
Namun, akan lebih baik jika melakukan diversifikasi, karena strategi ini membuat investor memiliki lebih banyak pilihan untuk membangun portfolio yang seimbang. Dengan membeli beberapa lot saham pada sektor bisnis yang berbeda, guna mengurangi risiko yang terkonsentrasi pada satu jenis saham saja.
Sebagai contoh, membeli beberapa lot saham dari berbagai perusahaan dalam industri yang berbeda, dapat membantu melindungi portfolio dari risiko fluktuasi yang signifikan dalam harga saham suatu perusahaan.
[Baca lagi: Nabung Saham saat Krisis, Peluang atau Ancaman?!]
Sebagai Ukuran Jumlah Investasi:
Lot mengatur berapa banyak saham yang harus dibeli dalam satu kesatuan. Ini bisa menjadi tantangan bagi investor pemula yang memiliki modal terbatas, karena harus membeli dalam jumlah yang mungkin terlalu besar..
Menarik minat investasi masyarakat
Minat investasi saham di masyarakat sudah semakin meningkat dengan semakin banyak yang belajar saham pemula. Penetapan 1 lot saham ini juga bertujuan untuk meningkatkan minat masyarakat dan membuatnya lebih tertarik untuk investasi saham.
Perhitungan hasil menggunakan per lot saham dianggap lebih menarik dibandingkan dengan per lembar saham. Hal tersebut karena perhitungan hasilnya akan jauh lebih besar menggunakan per lot saham.
Nilai dan Regulasi Lot
Sebagai satuan dalam saham, lot sudah secara resmi ditetapkan oleh BEI sebagai acuan. Pada awalnya, 1 lot saham terdiri dari 500 lembar saham. Namun sejalan dengan kebijakan baru BEI pada 6 Januari 2014, maka 1 lot saham terdiri dari 100 lembar saham.
Meskipun lot saham ini menunjukkan berapa banyak jumlah lembar saham. Tetapi jual beli saham tetap mengacu pada satuan lot nya, bukan lembarnya. Jadi setiap transaksi jual maupun beli saham, wajib dilakukan minimal sebesar 1 lot saham.
Perlu diketahui, kalau perubahan kebijakan 1 lot saham sama dengan 100 lembar saham ini jauh lebih memudahkan investor pemula memulai investasi.
Hanya saja, dalam hal harga per setiap 1 lot saham akan berbeda-beda, sesuai dengan kebijakan perusahaan.
Regulasi ini bertujuan untuk memberikan pedoman yang jelas tentang berapa banyak saham yang dapat diperdagangkan dalam satu kesatuan. Sehingga meminimalkan potensi manipulasi atau fluktuasi pasar yang tidak wajar.
Regulasi lot saham juga membantu melindungi investor dengan memastikan bahwa ukuran lot yang diperdagangkan dapat dijangkau, terutama bagi investor ritel, terutama bagi investor pemula.
Dengan adanya regulasi, pasar saham dapat berjalan lebih efisien dan adil, menciptakan lingkungan lebih sehat untuk aktivitas investasi. Oleh karena itu, regulasi lot saham sangat penting dalam menjaga integritas dan stabilitas pasar saham.
Source: www.kompirasi.com
Part I. Taxpayer Identification Number (TIN)
Enter your TIN in the appropriate box. If you are a resident alien and you do not have and are not eligible to get an SSN, your TIN is your IRS individual taxpayer identification number (ITIN). Enter it in the social security number box. If you do not have an ITIN, see How to get a TIN below.
If you are a sole proprietor and you have an EIN, you may enter either your SSN or EIN. However, the IRS prefers that you use your SSN.
If you are a single-member LLC that is disregarded as an entity separate from its owner (see Limited Liability Company (LLC) on this page), enter the owner’s SSN (or EIN, if the owner has one). Do not enter the disregarded entity’s EIN. If the LLC is classified as a corporation or partnership, enter the entity’s EIN.
Note. See the chart on page 4 for further clarification of name and TIN combinations.
How to get a TIN. If you do not have a TIN, apply for one immediately. To apply for an SSN, get Form SS-5, Application for a Social Security Card, from your local SSA office or get this form online at www.ssa.gov. You may also get this form by calling 1-800-772-1213. Use Form W-7, Application for IRS Individual Taxpayer Identification Number, to apply for an ITIN, or Form SS-4, Application for Employer Identification Number, to apply for an EIN. You can apply for an EIN online by accessing the IRS website at www.irs.gov/businesses and clicking on Employer Identification Number (EIN) under Starting a Business. You can get Forms W-7 and SS-4 from the IRS by visiting IRS.gov or by calling 1-800-TAX-FORM (1-800-829-3676).
If you are asked to complete Form W-9 but do not have a TIN, apply for a TIN and write “Applied For” in the space for the TIN, sign and date the form, and give it to the requester. For interest and dividend payments, and certain payments made with respect to readily tradable instruments, generally you will have 60 days to get a TIN and give it to the requester before you are subject to backup withholding on payments. The 60-day rule does not apply to other types of payments. You will be subject to backup withholding on all such payments until you provide your TIN to the requester.
Note. Entering “Applied For” means that you have already applied for a TIN or that you intend to apply for one soon.
Caution: A disregarded U.S. entity that has a foreign owner must use the appropriate Form W-8.
Tujuan penetapan lot oleh BEI
Bursa Efek Indonesia menetapkan ketentuan 1 lot saham untuk 100 lembar saham. Hal ini dilakukan dengan beberapa tujuan seperti berikut.
What is FATCA reporting?
The Foreign Account Tax Compliance Act (FATCA) requires a participating foreign financial institution to report all United States account holders that are specified United States persons. Certain payees are exempt from FATCA reporting. See Exemption from FATCA reporting code on page 3 and the Instructions for the Requester of Form W-9 for more information.